mata - mata hidup

Rabu, 25 Juli 2012

" Whatever ", bukan kata itu Vi. Tapi setidaknya di sudut ruang gelapmu, kau masih peduli. bungkam. tutup saja telingamu, agar kau makin tersesat. Tapi jika kau masih memakai topeng itu, hentikan sandiwara ini. Berlarilah. Dan jangan pernah kembali lagi.
Kemudian Vian berlalu. Ia pergi dengan ragu. pedang tajam menusuk hatinya. Ia menangis dan berlalu. Terkadang, Ia bingung, apa tujuannya berlari. Menghindar ataukah menghilang???satu kisah baru kini 'kan dia jalani, mesti dengan ambisi sesat. Hanya karena dia pernah terjebak dalam fatamorgana hati. tapi ini bukanlah alasan pasti. Dia imani, semuanya untuk MIMPI...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar